BERITA KAMERA | Kamera dengan sensor full-frame -termasuk tipe mirrorless- biasanya memiliki bodi berukuran relatif besar. Panasonic agaknya berupaya mengubah anggapan itu lewat produk baru bernama Lumix S9 yang diumumkan pekan ini.
Lumix S9 dilengkapi sensor full-frame 24,2 MP seperti kepunyaan “saudaranya”, Lumix S5II yang juga baru beredar. Namun, bodi Lumix S9 berukuran jauh lebih ringkas. Salah satu alasannya adalah Lumix S9 tidak mengadopsi rancangan ala DSLR seperti Lumix S5II. Lumix S9 pun tidak memiliki electronic viewfinder, tapi hanya mengandalkan layar sentuh vari angle (fully articulated) berukuran 3 inci di bagian belakang.
Bodi depannya juga terlihat mulus dan rata karena tidak ada handgrip, sehingga memberikan kesan mirip kamera retro. Dilihat sekilas, rancangan Lumix S9 terlihat mirip dengan lini kamera micro four-thirds seri GM dari Panasonic yang berukuran mini.
Ukuran fisik Lumix S9 sendiri juga terbilang kecil, menimbang sensor berukuran besar yang tertanam di dalamnya. Kamera ini berdimensi 126 x 74 x 47 mm dengan bobot sekitar 486 gram, termasuk baterai. Kamera untuk kreator konten muda Lihat Foto Panasonic Lumix S9 memiliki layar sentuh fully articulated berukuran 3 inci(Panasonic)
Bentuk ringkas Lumix S9 tak lain dimaksudkan untuk menarik kalangan kreator muda yang memulai kiprahnya dengan smartphone. Untuk tujuan itu pula, Panasonic menghadirkan Lumix S9 dalam empat pilhan warna, yakni hitam, merah, hijau, dan biru.
Lumix S9 turut dibekali dengan mode perekaman video baru bernama MP4 Lite yang merekam dengan setelan 4:2:0 10-bit 30/25p yang dioptimalkan untuk smartphone dan dapat diubah rasio aspeknya dengan mudah untuk upload ke media sosial dengan aplikasi Lumix Lab.
“Dengan workflow baru yang diperingkas ini, kreator konten dapat dengan mudah merekam dan berbagi saat dalam perjalanan,” tulis Panasonic dalam laman berisi pengumuman tentang Lumix S9.
Tentu saja, sensor full-frame di Lumix S9 juga mampu memproduksi rekaman foto dan video dengan kualitas jauh lebih tinggi dibandingkan kamera smartphone manapun saat ini.
Sensor tersebut dipadukan dengan mekanisme stabilisasi in-body 5-axis dengan rating hingga 6,5 stop ketika dipasangkan dengan lensa yang juga memiliki OIS, atau hingga 5 stop apabila digunakan bersama lensa tanpa OIS.
Tak punya tombol shutter fisik Fitur lainnya yang juga menarik adalah tombol khusus untuk menerapkan Look-Up Table (LUT) di foto atau video untuk menghasilkan tone dan warna yang unik. Pengguna juga bisa meracik resep LUT sendiri di aplikasi Lumix Lab di smartphone.
Panasonic mengklaim sensor full-frame Lumix S9 memiliki kualitas sebanding dengan kepunyaan Lumix S5II sehingga turut mendukung perekaman video hingga 6K open-gate 4:2:0 10-bit, Cinema 4K, dan 4K standar 4:2:2 10-bit dan 1080p hingga 120 fps.
Namun, lantaran bodinya yang mungil, Lumix S9 tidak memiliki sistem pendingin aktif seperti S5II. Kemampuan durasi perekaman videonya pun terbatas.
Satu hal lain yang absen dari Lumix S9 adalah tombol shutter fisik yang biasanya wajib hadir pada tiap kamera. Panasonic beralasan tombol itu terpaksa dikorbankan untuk menekan ukuran kamera hingga sekecil mungkin.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari PetaPixel, Sabtu (25/5/2024), Panasonic Lumix S9 rencananya akan mulai dipasarkan pada akhir Juni mendatang dengan banderol harga 1.499 dollar AS atau sekitar Rp 24 juta.
Sumber: tekno.kompas.com